Satu pengalaman yang akan sangat berpengaruh dalam perjalanan hidup dan karir saya adalah mendapatkan kesempatan untuk kuliah di Amerika Serikat. Di akhir tahun ini (2018), genap sudah 1,5 tahun saya kuliah di negeri 'Paman Sam'. 

Ada banyak pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan selama kuliah di Amerika Serikat. Saya ingin share beberapa informasi dan pengalaman selama disana. 

Perbedaan Sistem Kuliah di Amerika Serikat dan Indonesia

Sistem pendidikan US diakui sebagai salah satu yang terbaik. Salah satu kelebihannya adalah orientasi dan dukungan terhadap riset yang sangat matang. 

Secara umum ada persamaan dan perbedaan sistem pendidikan tinggi di US dengan sistem yang berlaku di Indonesia. Salah satu persamaannya adalah soal keterlibatan swasta dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi. So, ada kampus negeri, ada juga kampus swasta. 

Di setiap negara bagian selalu ada paling tidak satu kampus negeri. Nama kampus negeri biasanya memakai nama negara bagian atau ada kata 'state', meski tidak selalu seperti itu. Misalnya Ohio University, Washington State University, Ohio State University, atau University of Michigan dll. 

Meski begitu, baik kampus negeri ataupun swasta tidak terkait dengan kualitas pendidikan yang diberikan. Di US malah banyak kampus top yang biasa disebut dengan Ivy Leagues yang merupakan kampus swasta. Kalo melihat rangking, malah banyak kampus swasta yang ada di atas. 

Perlu dicatat bahwa kualitas kampus di US standarnya sudah tinggi, dan lebih cenderung ditentukan oleh kekuatan faculty (pofessor) dan penelitian yang dikerjakan. Sehingga sebaiknya lebih baik fokus melihat kualitas kampus dilihat dari rangking jurusan atau fakultasnya. Karena itu kampus kecil dan tidak terkenal sekalipun bisa jadi memiliki rangking yang tinggi untuk beberapa jurusan tertentu. 


Jurusan Kuliah di Amerika Serikat

Kemudian soal jurusan kuliah, pendekatan student-based menjadi ruh utama. Sehingga akan sangat bergantung pada minat riset dan kemampuan penelitian mahasiswanya. Yang saya tahu misalnya untuk studi S1 (undergraduate), dua tahun pertama mahasiswa akan difokuskan untuk memperdalam dasar (foundation) seperti literature, science, social science, arts sama history. 

Barulah pada tahun ketiga dan keempat mereka mengambil penjurusan/major atau minor sesuai minat mereka. Karenannya disini sangat wajar seorang mahasiswa berganti-ganti jurusan sesuai dengan minatnya masing-masing. Dalam satu kampus lebih mudah utnuk pindah-pindah jurusan selama dia bisa mengambil mata kuliah yang menjadi persyaratan jurusan tersebut. 


Jurusan kuliah di US hampir sama dengan di Indonesia tergantung bidang-bidangnya. Namun di bagian ini saya ingin menekankan pertimbangan memilih jurusan harus disesuaikan dengan minat dan ketertarikan kita pada bidang tersebut. Tentu akan sangat tergantung pada orientasi yang ingin dicapai dan tujuan dalam studi.

Ada orang yang kuliah karena memang dia ingin menjadi peneliti dalam satu tema dan topik penelitian tertentu. Namun ada juga yang kuliah karena ingin mengupgrade skill sebagai seorang profesional. Maka jurusan yang dipilih juga akan menenukan apakah program yang diambil itu bobot risetnya yang tinggi atau skill buildingnya.

Atau ada juga pilihan jurusan yang merupakan crosscutting antara keduanya. Meskipun sistem di US sebetulnya lebih fleksible karena dua hal itu (riset based sama skill) biasanya menjadi core dan requirement courses di setiap jurusan.

Seperti jurusan saya (Master of International Development Studies) yang sebetulnya dirancang untuk profesional yang ingin mengasah kemampuan analisanya dalam konteks program pembangunan namun mata kuliahnya tetap banyak yang berbasis riset. Banyak jurusan yang mengambil pendekatan interdisipliner.


Meskipun untuk jurusan yang sangat spesifik misalnya di teknik, kedokteran, eksakta lebih rigid dan fokus.

Bentuk Kampus di Amerika

Nah untuk bentuk kampusnya ada college juga community college. College adalah program degree, lamanya 4 tahun, persis program sarjana. Sementara community college hanya dua tahun, dan biasanya lebih murah daripada di universitas. Banyak pelajar di US yang memilih masuk ke community college dulu untuk belajar mata kuliah dasar (foundation), kemudian setelah itu melanjutkan dua tahun sisanya ke universitas. 

Setelah dari college kemudian bisa masuk di program graduate bai itu yang master selama 2 tahun (S2) atau doktor selama 3-5 tahun (PhD). Untuk masuk ke dua program ini ada persyaratan khusus yaitu Graduate Record Examination (GRE) dan atau LSAT untuk jurusan hukum, GMAT untuk bisnis dan manajemen, MCAT untuk kedokteran.  

Cara Mendaftar Kuliah di Amerika Serikat

Pendaftaran kuliah ke kampus di AS memerlukan beberapa persyaratan. Perlu diingat pengalaman langsung saya adalah mendaftar kuliah master di Amerika Serikat. Jadi jika mencari cara mendaftar kuliah di Amerika Serikat untuk S1, tulisan lain bisa lebih mewakili.  

Pengalaman soal cara mendaftar ke Amerika Serikat adalah bagian dari proses pencarian kampus dalam proses beasiswa Fulbright. Saya mendaftar secara langsung ke 4 (empat) kampus di AS yang saya tulis di postingan ini Fulbright (4) : Sharing Memilih dan Daftar Kampus di Amerika

Secara umum beberapa 10 poin ini yang perlu disiapkan sebagai persyaratan untuk mendaftar ke kampus di Amerika Serikat:

  1. Mendaftar Sesuai Deadline. Perlu diperhatikan proses penerimaan mahasiswa baru di  Amerika serikat biasanya berlangsung di akhir tahun. Ada juga kampus yang masih menerima pendaftaran di awal tahun hingga Januari atau Februari, meskipun begitu, secara umum proses admisi biasanya berlangsung pada bulan Oktober sampai Desember. 
  2. Mengisi Formulir Aplikasi. Setiap kampus berbeda-beda, ada yang menyediakan formulir dalam bentuk pdf atau word, namun ada juga yang mengharuskan mengisi formulir secara online. Begitu pula item yang diisi di formulir secara standar biasanya adalah biodata, data diri dan informasi dasar lainnya. 
  3. Membuat Essay. Saya dulu buat essay untuk fulbright yang disebut dengan Personal Statement dan Study Objective. Meski istilahnya berbeda, disebut juga dengan Autobiographical Statement atau Letter of Intent. Kurang lebih isi dari essay ini adalah motivasi dan tujuan dari proses belajar yang akan dihadapi. Bagi kampus, essay penting untuk melihat motivasi dan tujuan calon mahasiswa untuk melanjutkan studi di paskasarjana. Karena proses belajar di master apalagi doktor perlu komitmen tinggi.   
  4. Transkrip Akademik dan Ijazah di tingkat sebelumnya. Jika mendaftar S1 maka transkrip ijazah SMA atau yang setingkat dan seterusnya. Tentunya transkrip harus sudah diterjemahkan melalui penerjemah tersumpah yang diakui oleh kedubes AS dan juga dilegalisir oleh lembaga yang mengeluarkan dokumen. Jika tidak, maka akan dianggap tidak official, bahkan pengalaman saya saat memulai kuliah tetap harus ditunjukkn aslinya.
  5. Siapkan Biaya Pendaftaran. Biaya pendaftaran biasanya berkisar $50 - $150 per kampus. Jika ada kampus yang meminta hardcopy maka kita juga perlu pertimbangkan biaya pengiriman (shipping) dokumennya. 
  6. Surat Rekomendasi. Rekomendasi untuk menguatkan kapasitas dan track record secara akademis dan profesional. Yang diminta biasanya dari 2 atau 3 orang yang terdiri dari pembimbing akademik atau supervisor profesional. 
  7. Mengikuti Wawancara. Beberapa kampus mensyaratkan interview dengan calon mahasiswa. Biasanya mereka akan menugaskan profesor atau adjunct professor untuk melakukan wawancara online via skype atau media lain. Yang ditanyakan tidak akan jauh dari biodata dan isi esai yang dikirimkan. Salah satu fungsi wawancara adalah untuk memastikan essai atau portfolio adalah benar milik kita dan dibuat sendiri.
  8. Dokumen lain. Seperti curriculum Vitae, Portfolio (contoh karya), atau surat pernyataan. 
  9. Hasil Tes. Yang dimaksud adalah hasil tes seperti skor resmi tes TOEFL IBT/Paper Based, GRE, MCAT atau GMAT. Ini akan sangat tergantung pada jurusan apa yang diambil, dan masing-masing jurusan akan menggunakannya secara berbeda-beda. Maksudnya ada jurusan yang mensyaratkan skor tertentu, namun juga ada yang tidak menentukan nilai minimal dan menjadikannya sebagai saringan terakhir dari persyaratan lain. Bahkan ada kampus yang tidak mensyaratk sama sekali seperti saya share di tulisan No GRE University.

Biaya Kuliah di Amerika Serikat

Saya pernah share dalam vlog saya soal hidup hemat di di AS. Secara umum, kurang lebih untuk hidup sehari-hari seperti housing, makan dan yang lainnya per bulan butuh biaya sekitar $800 - $1000 jika di kota kecil dan gaya hidup super hemat. 

Nah berapakah biaya yang dibutuhkan jika ingin kuliah di Amerika Serikat? Menurut Academics.com  biaya kuliah atau cost attendance di US secara rata-rata berkisar $35,000 per tahun. Jumlah itu relatif tinggi karena rata-rata pendapatan penduduk AS sendiri sebetulnya hanya $29,000. Bahkan di beberapa Ivy League, tuition fee-nya sekalipun bisa lebih tinggi dari itu. 

Pengamat pendidikan tinggi di AS pun menganggap biaya tersebut cukup tinggi, apalagi disaat yang sama bantuan pemerintah juga semakin menurun untuk pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan di AS menjadi perdebatan tersendiri yang berujung pada akses dan juga kualitas pendidikan disana dalam jangka panjang. 

Ada data yang menarik soal pinjaman pendidik di AS, di tahun 1984 rata-rata utang sekolah (student loan) itu $ 2,000 per orang, sementara  tahun 2014 rata-rata utang student loan $19,200, meningkat 10 kali lipat dalam dua dekade. 

Ada masalah juga terkait dengan kecenderungan kampus-kampus di US yang disinyalir memberikan previlege kepada anak-anak alumni atau para tokoh yang menjadi donatur kampus. Permasalahan tingginya biaya ini memang tidak hanya terjadi di bidang pendidikan tapi juga di bidang publik lain seperti kesehatan. Diskusinya bisa panjang.

Namun intinya, memang jika ingin pake uang sendiri, biaya kuliah di Amerika Serikat ini cukup tinggi. Sehingga banyak orang yang mencari cara agar biaya bisa ditekan seperti kuliah ke Community College atau mencari beasiswa.


Beasiswa Kuliah di Amerika, Kuliah S2 dan Kuliah S1

Seperti di bahas di bagian sebelumnya biaya kuliah di Amerika Serikat cukup tinggi bisa mencapai $35 ribu per tahun. Ada beberapa alternatif untuk mendapatkan bantuan biaya untuk kuliah. Untuk warga negara AS tentunya cara yang paling mudah adalah dengan mengajukan bantuan ke pemerintah. Bantuan ini bisa dalam bentuk grant hingga $5.815 atau dalam bentuk pekerjaan dan pinjaman melalui skema student loan. 

Untuk yang non warga US tentunya bisa membidik beasiswa yang diberikan oleh pemerintah US atau student grant yang ada di kampus masing-masing. Jika bisa mendapatkan beasiswa atau bantuan pemerintah ini maka tidak saja bisa kuliah murah bahkan bisa kuliah di Amerika secara gratis.

Beasiswa Kuliah di Amerika Serikat untuk Lulusan SMA

Untuk SMA saya tidak punya pengalaman langsung, namun saya pernah dengar AMINEF melalui program Fulbright punya skema beasiswa untuk S1 yang namanya beasiswa Community College Initiative Program (CCIP). Namun beasiswa ini hanya memberikan dukungan untuk program 1 tahun, padahal lama Community College itu 2 tahun. Kalo kita mau gali informasi lebih lanjut banyak juga alumi program ini dari Indonesia. Untuk lebih lengkapnya silahkan pelajari langsung di web Aminef di halaman berikut ini Community College Initiative Program - AMINEF.  

Beasiswa Kuliah di Amerika Serikat Untuk S2 atau Doktor

Ada beberapa beasiswa yang diberikan oleh pemerintah US atau entitas yang ada di Amerika. Untuk beasiswa S2 yang paling terkenal karena paling lama tentunya beasiswa Fulbright. Saya punya pengalaman sendiri yang saya share dalam beberapa postingan di group ini Beasiswa FULBRIGHT. Saya share 7 proses yang akan dijalani untuk mendapatkan beasiswa fulbright.  Selain itu ada juga ada beasiswa PRESTASI-USAID, dulu jug ada Ford Foundation. 

Kelebihan dari beasiswa dari pemerintah US adalah tidak ada batasan atau daftar list kampus yang bisa dipilih. Jadi selama itu adalah kampus yang ada di teritori US ya bisa kita ambil dan pilih jadi tujuan belajar. 

Selain beasiswa dari pemerintah US ada juga beasiswa dari Pemerintah Indonesia, tentunya yang tidak boleh lupa untuk disebut adalah Beasiswa LPDP, beasiswa Kemenag dan Beasiswa Unggulan Dosen dari Kemenristekdikti. Namun biasanya, terutama untuk LPDP, kampus yang bisa dituju hanya yang ada dalam list sehingga tidak semua kampus bisa eligible. 

Tapi tentunya yang namanya beasiswa itu jumlahnya terbatas, sehingga tentu ada proses seleksi yang lumayan ketat. Untuk bisa mendapatkan beasiswa kita perlu berjuang membuat aplikasi yang terbaik dan mempersiapkan berbagai persyaratannya. So, tidak ada benar-benar makan siang gratis, tetap usaha keras dan cerdas.

Diluar skema beasiswa untuk program Gradutae (Master atau Doktor) sebetulnya bisa juga melalui skema Graduate Assistan (GA) atau Teaching Assistant (TA). Dalam konteks ini kampus-kampus di AS cukup generous menyediakan peluang untuk bisa kuliah dengan syarat mengabdi atau kerja sebagai asisten penelitian atau asisten pengajar. Tugasnya macam-macam sesuai yang tersedia di kampus atau tergantung profesor yang kita bantu.

Dengan skeam GA dan TA ini mahasiswa biasanya akan mendapatkan bantuan uang tuition dan allowance bulanan. Tuition biasanya digratiskan atau diberikan bantuan banyak, namun uang allowance harus digunakan untuk membayar kebutuhan yang lain. Jumlahnya bervariasi sesuai dengan kemampuan keuangan dan rate lokal kampus yang memberikan GA/TA tadi.

Tentu untuk ukuran orang Amerika mungkin jumlahnya pas-pasan, sesuai standard hidup minimal disinni. Namun bagi international student, jumlahnya cukup lumayan apalagi dengan mendapatkan dua pengalaman sekaligus, pengalaman belajar dan pengalaman kerja di institusi AS.

So, jika Anda memang punya keinginan kuat untuk kuliah di Amerika serikat, ternyata ada banyak jalan dan peluang yang bisa di follow up. Tentunya semua informasi harus ditindaklanjuti dengan usaha keras dan upaya yang cerdas utuk memenuhi semua kriteria dan persyaratan.

Semoga informasi ini cukup membantu dan jika ada pertanyaan silahkan disampaikan di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih.

Post a Comment

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung