#PhDAustralia: Adaptasi di Sekolah Baru

Great Work Ali, Faqih dan Salman

Pindah ke lingkungan baru tentu tidak selalu mudah. Apalagi pindah ke daerah dengan sistem dan kultur yang berbeda. Perlu waktu untuk melakukan adaptasi.

Begitu juga anak-anak saya yang pindah sekolah ke Australia. Mereka harus menyesuaikan diri dengan lingkungan, budaya, sistem dan kurikulum sekolah yang berbeda. 

Bagi si kembar, Faqih dan Salman, semuanya lebih mudah. Karena belum banyak pengalaman sebelumnya, juga karena sejak di Indonesia sudah 'siap' dengan bahasa di sini. 

Sementara untuk si sulung, Ali, tentu situasinya lebih menantang. Ali sudah menghabiskan setidaknya 6 tahun (plus TK) sistem sekolah di Indonesia. Sudah punya teman dan pergaulan meskipun masih terbatas. Sehingga sempat di awal awal, Ali masih teringat teman-temannya di sekolah sebelumnya.

Belum lagi, selama ini Ali bahasa Inggris nya baru bahasa ketiga setelah Sunda dan Indonesia. Tentu proses adaptasinya perlu lebih banyak. Sehingga saat masuk, Mrs P, guru bahasa yang ada disini sempat bilang, Ali akan diberi waktu adaptasi beberapa Minggu. 

Alhamdulillah sejauh ini semua berjalan lancar. Anak-anak sangat suka sekolah disini. Selain karena dekat dari rumah, fasilitas dan lingkungannya mendukung. Belum lagi taman luas dan tempat main yang memadai.

Saking senangnya, si kembar sempat minta berangkat sekolah, meskipun itu hari Sabtu. Ali juga sudah mulai enjoy dengan teman-temannya yang ada disini. Jika dulu sering stress jika disuruh berangkat sekolah, kita seperti dorong mobil mogok yang susah maju. Sekarang si kembar dan Ali semangat sekali berangkat sekolah. 

Hingga akhirnya, gurunya Ali kasih ucapan di gambar ini. Setelah sebulan, nampaknya masa adaptasi anak-anak di sekolah berjalan dengan lancar. 

Saat saya tanya apa yang membuat dia senang sekolah? Ali menjawab "Disini PR nya lebih mudah" hehehe.