Mengenai hikmah pernikahan, sebenarnya tidak dapat dilepaskan dari tujuan pernikahan itu sendiri, dan sangat berkaitan dengan tujuan diciptakannya manusia. Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan memakmurkan bumi dengan segala isinya, sebagaimana firman Allah SWT, "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS Al-Anbiya: 107). 

Oleh karena itu, demi kemakmuran bumi secara lestari, kehadiran manusia sangat diperlukan sampai dengan hari Kiamat. Kelestarian umat manusia merupakan sesuatu yang mutlak untuk selalu dapat menghadirkan kemakmuran di muka bumi ini. Dalam mewujudkan itu semua, maka perlu kembali kepada fitrah manusia untuk terus memiliki keturunan, dan pernikahan adalah jalan terbaik dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Beberapa hikmah pernikahan adalah sebagai berikut:

1. Terpenuhinya kebutuhan biologis

Manusia dilahirkan dengan fitrahnya yaitu kebutuhan biologis. Kebutuhan biologis merupakan bagian yang penting untuk dapat tersalurkan. Hasrat biologis yang tidak tersalurkan akan mengakibatkan timbulnya perilaku seksual yang menyimpang, serta dapat menimbulkan permasalahan baru seperti penyakit seksual. Jadi, dengan menikah akan terpelihara nilai-nilai kemanusiaan dan terjaga dari perilaku menyimpang.

2. Menjaga kehormatan keluarga

Dengan menikah maka akan terhindar dari fitnah dan zina. Menjaga harkat dan martabat sebagai hamba Allah SWT, serta ditengah-tengah kehidupan masyarakat akan memberikan manfaat bagi diri sendiri dan juga orang lain. Akhlak yang baik akan dicintai dan disengani oleh lingkungan sekitar.

3. Memiliki keturunan shalih

Melahirkan anak yang shalih, memiliki iman dan ketakwaan, cerdas secara intelektual, spiritual, emosional, merupakan keinginan setiap orangtua. Dengan menikah, orang tua yang beriman akan berusaha untuk mendidik anak-anaknya untuk patuh dan taat kepada perintah Allah SWT, supaya menjadi generasi Islam yang baik. Anak-anak yang shalih akan menjadi penerus dalam dakwah perjuangan Islam. Sabda Rasulullah SAW, “Menikahlah kamu, maka kamu akan menjadi banyak. Sungguh, aku berbangga pada kamu di Hari Kiamat kelak.”  (HR. Abdu Ar-Rozzaq).

4. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kerjasama

Setiap anggota keluarga memiliki tanggung jawab dan peranannya masing-masing. Selain memiliki tanggung jawab dan peranan, juga diperlukan kerjasama yang baik dalam menjaga keutuhan dan kesejahteraan rumah tangga, kerjasama yang baik dalam mendidik anak serta mempersiapkan anak untuk masa depannya. Yang paling utama adalah bertanggung jawab dalam ketaatan keluarga terhadap perintah Allah SWT, untuk menghadirkan keberkahan dan ketentraman di keluarga. 

5. Menjalin silaturahmi

Menikah dapat memperteguh silaturahmi diantara keluarga dari masing-masing pasangan, dan juga memperkuat hubungan dalam bermasyarakat. Silaturahmi yang terjaga dapat membuka pintu rejeki, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari Muslim).

6. Memupuk kesabaran

Dinamika dalam membina dan membangun rumah tangga selalu dilengkapi dengan adanya permasalahan. Dalam hal mencari rejeki, mendidik anak, mengajarkan agama di keluarga, serta menjaga keluarga untuk tetap bertakwa kepada Allah SWT, tentu tidak mudah dalam menjalankan hal tersebut, dan hanya dengan sifat kesabaran hal tersebut dapat diselesaikan seiring dengan perjalanan dalam kehidupan berumah tangga. Sebagaimana firman Allah SWT, “Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 177). Dengan adanya kesabaran di dalam keluarga, maka keluarga tersebut akan di cintai Allah SWT, sebagai mana firman Allah SWT, “Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 146).

Mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah harus diawali dengan pernikahan. Enam hikmah pernikahan diatas merupakan perwujudan dari bentuk kongkrit dalam berkeluarga. Terdapat banyak hikmah lainnya di dalam pernikahan. Pernikahan yang penuh berkah adalah dasar keimanan yang paling kokoh, dengan tuntutan kesabaran dan keikhlasan, maka kita dapat mengarungi bahtera rumah tangga.

Post a Comment

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung