Pesan Untuk Perokok: Pilih Berhenti Atau Mati?

Berbicara tentang rokok seperti tidak ada habisnya. Banyak pihak yang kontra, namun ada juga pihak yang pro terhadap rokok. Mereka yang mendukung adanya rokok merasa zat-zat yang terkandung pada rokok tidaklah memberikan efek buruk yang besar pada tubuh perokok. Para perokok sendiri merasa dirinya tetap sehat-sehat saja walau sudah merokok bertahun-tahun. 

Tapi apakah tidak terbesit sedikit pun dalam pikiran mereka bahwa fakta rokok berbahaya itu memang benar adanya? Mereka seperti tidak melihat sisi lain dari sebuah permasalahan, dan mereka lebih mengedepankan ego dan kepuasan diri mereka. Sikap masa bodo yang mereka tunjukkan sangat merugikan bagi orang lain yang tidak merokok. 

Istilah perokok pasif sudah tentu akibat dari ketidakpedulian para perokok aktif terhadap orang di sekitar mereka yang tidak merokok, bahkan jika orang itu keluarga mereka sendiri. Para perokok pasif merupakan pihak yang sangat dirugikan karena mereka berpotensi mendapatkan efek yang sama seperti seorang perokok. 

Lihat saja para perokok yang merokok sembarangan di tempat umum. Asap rokok mereka mengepul dan menyebar ke mana-mana sehingga orang yang berada di sekitarnya akan menghirup asap penuh racun itu. Hal ini merupakan bentuk dari ketidakadilan karena orang di sekitar perokok tidak seharusnya menghirup asap tersebut karena mereka tidak menghasilkannya. Perokok itulah yang harus menelan semua asapnya agar tidak perlu lagi ada bagi-bagi penyakit ke sekitar.

Pemerintah memang sudah menyediakan ruangan khusus merokok bagi para pecandu nikotin ini, namun tetap saja pada pelaksanaannya, perokok bebas mengepulkan asap mereka dimana-mana. Mereka seperti tidak menghiraukan peringatan-peringatan yang ada, bahkan jika peringatan itu ditempelkan pada dahi mereka, mereka akan tetap abai. 

Sungguh memprihatinkan. Seharusnya ada kesadaran dari dalam diri mereka untuk menggerakkan agar berhenti merokok. Mereka harus mengubah pola pikir mereka akan arti sebuah rokok karena perubahan yang sebenarnya harus dimulai dari diri sendiri. Mereka harus berpikir dari berbagai sisi tentang adakah sisi kebaikan dari rokok atau semua yang ada hanya sisi kejelekannya agar bisa memilih berhenti atau terus merokok dan mati cepat.