Merokok sudah dikenal sejak beratus tahun yang lalu dan masih menjadi masalah kesehatan di abad dua puluh ini. Trend terbaru bahkan perilaku merokok semakin umum di kalangan perempuan. Penyebabnya karena mereka lebih mudah gelisah dan stres, bahkan mirisnya lagi di kalangan perempuan merokok dianggap sebagai sebuah “fashion”. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa merokok membuat mereka tampak keren dan tetap langsing. Meskipun tentunya imaji ini secara sengaja ditanamkan melalui iklan dan promosi oleh industri rokok. Padahal dibalik semua citra itu, banyak sekali risiko yang bisa di alami perempuan dan bayinya jika ia merokok.
Wanita yang sudah kecanduan akan sangat sulit melepaskan diri dari perilaku merokok, bahkan pada saat mereka menjalani masa kehamilan. Padahal kita tahu bahwa merokok sangat berbahaya untuk ibu hamil dan janin yang sedang dikandungnya. Nikotin yang masuk ketubuh sang ibu akan bercampur dengan darah dan dikonsumsi oleh janin. Sehingga besar kemungkinan bayi yang dilahirkan dari wanita perokok akan mudah kecanduan merokok karena ia telah terpapar nikotin sejak dari dalam kandungan. 
Berikut ini kami bahas bahaya nikotin bagi bayi dan ibunya, check it out!!

1. Keguguran
Wanita hamil yang merokok berisiko keguguran 35% lebih besar dari pada wanita hamil yang tidak merokok. Tetapi ibu hamil yang tidak merokok pun belum tentu terbebas dari risiko ini. Karena berdasarkan hasil penelitian, paparan asap rokok lah yang menjadi sebab utama risiko keguguran ini. So, wanita hamil yang tidak merokok pun akan mengalami risiko yang sama jika sering terpapar asap rokok orang lain. So, bagi para ladies yang merokok segeralah berhenti. Dan bagi wanita yang tidak merokok jangan rela terpapar asap rokok orang lain apalagi saat anda sedang hamil. 

2. Berat Badan Bayi Dibawah Normal (BBLR)
Bayi dikatakan memiliki berat badan lahir rendah (BBLR) jika berat bayi kurang dari 2,5 kg saat dilahirkan. Asap rokok dapat meningkatkan risiko ibu melahirkan bayi BBLR. Nikotin dan kandungan berbahaya dalam rokok yang masuk ke dalam tubuh ibu akan mempengaruhi jumlah dan kualitas oksigen yang diterima oleh bayi. Proses ini pada akhirnya akan membuat asupan gizi yang diterima bayi dalam rahim dan menghambat perkembangannya. Kasus yang paling parah sebagaimana disebutkan dalam poin nomor satu di atas, yaitu janin mengalami keguguran sebelum lahir atau mengalami kematian mendadak (sudden infant death / SID). 
 
3. Dampak Jangka Panjang Bagi si Bayi
Bayi yang semasa dikandungan kerap tercemar nikotin dan asap rokok akan mengalami kondisi hiperaktif, gangguan emosional, sulit untuk konsentrasi, perilaku buruk, dan kesulitan dalam kemampuan belajar ketika masa anak-anak. Bahkan sebuah penelitian mengemukakan bahwa anak yang terlahir dari ibu perokok aktif memiliki perilaku yang suka mengganggu bahkan jahat pada masa anak-anak nantinya. Semakin banyak rokok yang dikonsumsi si ibu semasa hamil maka amarah anak akan semakin besar.
Penyebabnya adalah racun dari rokok mengganggu pertumbuhan dan perkembangan susunan saraf pusat di kepala janin. Rokok sudah dapat merusak susunan saraf pusat sejak janin berusia 2-3 minggu. 

4. Bayi Lahir Prematur
Merokok dapat mengganggu perkembangan janin di minggu-minggu awal kehamilan, pada umumnya perkembangan mereka tidak normal karena kurang asupan nutrisi dan oksigen. Hal ini menyebabkan sistem dalam tubuh ibu hamil secara otomatis melakukan penolakan terhadap kehamilan (yang seringkali ditandai dengan pecahnya air ketuban sebelum waktunya) dan akibat yang sering terjadi adalah keguguran. Jika pada kondisi ini bayi mampu bertahan, maka kemungkinan yang terjadi adalah lahir prematur. 
Bayi yang terlahir prematur memiliki organ yang belum berkembang secara sempurna dan rentan terkena infeksi. Pada beberapa kondisi bayi tersebut dapat mengalami kecacatan terutama pada kaki, jantung, tengkorak, otot, dan bagian tubuh lain.

5. Potensi Penyakit Paru-Paru
Bayi rentan mengalami gangguan pernafasan karena organ paru-paru bayi yang tidak berkembang secara sempurna. Selain itu, nikotin yang terhisap dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan pada bayi di kandungan, yang akhirnya menyebabkan asma.

6. Sindrom Kematian Mendadak Pada Bayi
Berdasarkan hasil penelitian, bayi dari ibu perokok memiliki resiko 23% lebih besar mengalami sindrom kematian mendadak jika dibandingkan mereka yang tidak merokok.

7. Pendarahan Bagi Ibu Hamil
Pendarahan bagi ibu hamil dapat terjadi pada saat sebelum atau setelah melahirkan. Penyebabnya zat beracun dalam rokok mengakibatkan gangguan pada rahim terutama gangguan pada pembekuan darah.
So, ternyata banyak sekali risiko yang bisa dihadapi jika seorang perempuan merokok. Tidak saja akan merugikan yang bersangkutan namun juga berisiko pada janin yang di kandung dan anak yang dilahirkan. Demikian artikel kami mengenai penyakit dan dampak buruk yang dapat disebabkan oleh rokok semasa kehamilan. Semoga dapat menambah wawasan pembaca. 
Share jika artikel ini bermanfaat . 

Post a Comment

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung