Tiada Yang Pasti di Dunia ini Kecuali Ketidakpastian
nggak tahu siapa yang ngomong

Yang saya dapat dari bukunya Rhenal Kasali sebetulnya yang pasti adalah perubahan. Waktu yang berjalan selalu menjanjikan perubahan. Namun perubahan itu sebuah ketidakpastian, karena ia adalah misteri yang kita tidak tahu hasil perubahan itu akan seperti apa. Bisa jadi lebih baik atau buruk. Tumbuh dan berkembang, perubahan selalu meninggalkan sesuatu di belakang dan menyambut ke depan sesuatu yang ghaib. Dalam bahasa Quran bahwa suatu masa itu selalu dipertukarkan setiap waktu. Kadang di bawah, setelah itu pasti berputar ke atas. Laksana roda, yang berputar menukarkan satu sisi dengan sisi lainnya.



Karena perubahan itu adalah suatu kepastian, maka jangan alergi pada perubahan. Tidak ada yang bisa dilakukan kecuali bersiap mental dan fisik berbuat sesuatu yang bisa kita lakukan. Adapt and adopt. Setiap zaman ada rumus dan formulanya tersendiri, meskipun juga itu menandaskan setiap waktu ada pemain tertentu. Selalu ada anak zamannya, satu generasi berlalu muncul generasi baru yang akan menggantikan. Adapt and adopt, siapa gerangan yang bisa menyesuaikan dengan angin perubahan akan bertahan di tengah pusaran. Menjadi pemain, atau paling tidak memiliki andil positif dalam setiap zaman.

Itu adalah cerminan suasana batin, temen-temen dan juga saya para penerima beasiswa yang akan selesai masa tugas belajar dan akan kembali ke tanah air beberapa bulan lagi. Galau, perasaan yang tidak menentu menyambut masa depan. Bukan karena tidak ada tujuan namun karena akan meninggalkan sebuah kenangan dan proses yang sudah dijalani selama beberapa tahun belakangan ini. Kembali dari kawah candardimuka. Rampung dari sebuah diklat dan penggodokan. Rasanya campur aduk.

Sebetulnya perasaan seperti ini, adalah sebuah hal yang wajar, yang akan dialami setiap orang yang kembali atau selesai dari sebuah 'pertapaan'. Seorang anak TK yang naik SD, SD ke SMP, SMP ke SMA, atau siapapun yang lulus dari bangku sekolah, kuliah atau pelatihan. Setidaknya akan ada dua konsekuensi dan tantangan moral yang akan dihadapi. Pertama tentunya perubahan suasana. Aktifasi satu mode ke mode yang lain. Kembali dari menerima dan menyerap perspektif baru, mengupdate teori dan menambah wawasan dan gagasan ke mode implementasi dan aplikasi dari pengetahuan yang sudah didapatkan.

Kedua, adalah pembuktian kompetensi. Tantangan utama adalah membuktikan proses yang sudah dilalui benar-benar membri dampak dan perubahan. Setiap orang yang kembali pertapaan akan diuji 'kesaktiannya', apakah ilmunya sudah benar-benar bertambah maksimal atau tidak kelihatan sama sekali. Saya masih ingat dulu banyak teman yang selepas lulus dari pondok, saat masuk kuliah banyak yang tidak percaya diri mengaku santri. Karena setiap label yang disematkan menuntut pertanggungjawaban, membawa stereotype dan kurang lebih bisa disebut 'janji yang perlu dibuktikan'. Selalu ada tanggung jawab moral dalam setiap atribut yang tersemat.

Sudah lima paragraf, intinya ya begitulah, nanti saya sambung, setelah tugas lain dituntaskan. Supaya lebih tidak nyambung silahkan tonton dulu vlog saya di bawah ini.  Terima kasih

 

Post a Comment

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung