Interview Beasiswa, gambar dari okezone 

Kemarin saya merasakan 'De Javu'. Karena untuk kedua kalinya sejak pagi saya harus kembali melangkahkan kaki ke aula kantor AMINEF di Intiland Tower lantai 11 untuk mengikuti proses wawancara. Tiga tahun lalu, tepatnya pada 10 Agustus 2016, saya juga mendatangi gedung dan lantai yang sama. Juga untuk melakukan proses wawancara. Nervous, tegang, dan perasaaan waswas saya rasakan waktu wawancara dulu, wawancara yang pertama. 

Namun kali ini perasaaan saya berbeda karena posisi saya yang berbeda. Dulu saya datang sebagai interviewee untuk mengikuti proses seleksi mendapatkan beasiswa master dari Fulbright. Waktu itu saya menerima berbagai pertanyaan dari 4 panelis yang terdiri dari dua pewawancara dari Indonesia, dan dua pewawancara dari Amerika. Kali ini sebagai interviewer, saya yang akan mengajukan pertanyaan.

Perbedaan kedua adalah karena proses interview kali ini bukan untuk program seleksi master degree, namun untuk  Fulbright CCIP (Community College Initiative Program). CCIP adalah program beasiswa fulbright untuk fresh graduate dan early profesional untuk mendapatkan training selama kurang lebih satu tahun di salah satu community college di Amerika Serikat. Program ini berlaku hanya bagi mereka yang baru kerja, di bawah 5 tahun, atau lulusan S1, DIV, D3 dan SMA. Info lebih lanjut silahkan cek di link CCIP Fulbright.

Meskipun berbeda program dan proses seleksi, namun saya merasa pengalaman interview kali ini memberi saya gambaran lebih jelas dalam menjalani tahapan interview. Setidaknya setelah mewawancarai 10 kandidat, membaca essai dan profil, serta mendengarkan paparan dari para kandidat, saya jadi lebih faham apa yang ingin diketahui pewawancara dari kandidat. Oleh karena itu, saya coba sampaikan beberapa poin yang mungkin penting untuk diperhatikan jika anda mau datang ke wawancara beasiswa.

Berikut ini beberapa ulasannya:

1. Essay dan Dokumen Tertulis adalah Penting

Semua proses seleksi beasiswa akan diawali dengan seleksi administrasi. Dalam proses itu, peserta juga harus menulis essay yang menjelaskan mengapa ingin daftar dan kenapa harus dapat beasiswa itu. Essay ini sangat penting dan akan menjadi pertimbangan utama untuk melihat kelayakan kandidat menjadi penerima beasiswa. Essay adalah setengah impresi pertama yang akan dikonfirmasi dengan penampilan kandidat saat wawancara. 

Saran saya buat essay yang ringkas (concise), poinnya kuat dan disampaikan dengan kalimat yang singkat tapi berbobot. Jangan terlalu banyak mengulang! Ingat kita sedang membuat essay beasiswa yang dibatasi jumlah katanya,  tidak sebebas tulisan di blog atau platform pribadi. Buat kalimat dengan pointer dan pesan kalimat yang jelas.

2. Sampaikan tujuan Sejelas dan Sekongkrit Mungkin

Sampaikan tujuan dengan jelas dan kongkrit. Lebih spesifik lebih bagus. Misalnya jelaskan mengapa anda ingin mendapaktan beasiswa? Apa kaitannya dengan aspirasi dan rencana karir di masa depan? Apa yang ingin dipelajari? Kalo memungkinkan sebutkan kelasnya dan subjek mata kuliah yang ingin di ambil. Mengapa itu penting dan bagaimana anda akan mengamalkannya setelah pulang dari tugas belajar?

Yang saya perhatikan banyak kandidat yang tidak menyampaikan/tidak mampu menyampaikan poin ini dengan meyakinkan. Padahal momen awal inilah, waktu terbaik untuk memperjelas dan memperkuat apa yang sudah dituliskan di dalam essay.

3. Bahasa Penting, Tapi Isi Lebih Utama

Bahasa itu penting karena kita akan mengalami perkuliahan dalam bahasa internasional, bahasa inggris. Sehingga penguasaan bahasa ini adalah syarat mutlak agar dapat menjalani masa perkuliahan dengan baik. Namun perlu dicatat bahwa fungsi utama bahasa adalah untuk berkomunikasi dan menyampaikan gagasan.

Yang akan dinilai bukan soal seberapa jagonya kita menguasai gramatikal bahasa inggris, tapi kemampuan untuk menyampaikan gagasan dan berkomunikasi secara tepat. Maka dalam persiapan sebaiknya berlatih bahasa untuk menuliskan gagasan dan menyampaikannya secara lisan. Kecakapan dalam menyampaikan pointers dan argumentasi dalam bahasa lain itulah yang menjadi syarat utama.

4. Pertanyaan yang Sering Ditanyakan dalam Wawancara Beasiswa, FAQ

Catat beberapa pertanyaan yang akan banyak ditanyakan dalam proses interview:
  • "Ceritakan lebih jauh apa yang anda lakukan selama ini?"
  • "Apa yang ingin anda pelajari di kampus tujuan?"
  • "Apa rencana jangka panjang dan jangka pendek?"
  • "Bagaimana menghadapi cultural shock saat belajar di negara yang berbeda kebudayaan?"
  • "Apa kualitas diri anda yang menjadikan anda layak untuk mendapatkan beasiswa ini?"
  • "Apa yang akan anda lakukan setelah pulang belajar dari studi ini? dan bagaimana anda akan melakukannya?"
  • "Mengapa anda ingin belajar di kampus...? Dan mengapa anda ingin belajar di jurusan itu?"

Persiapan adalah setengah jalan menuju keberhasilan 

Akhirnya itulah beberapa hal yang ingin saya share dari pengalaman pertama menjadi interviewer di program Fulbright. Semoga bermanfaat dan memberikan gambaran apa yang akan dihadapi ketika dipanggil wawancara. 

Ingat persiapkan segala sesuatunya dengan maksimal. Kuasai essay yang anda tulis, dan tambahkan detailnya jika menurut anda ada yang perlu ditambahkan. Dan pastikan anda menggunakan kesempatan pertama untuk memperkenalkan diri dan misi yang anda bawa dalam memburu beasiswa tersebut.

Semoga berhasil.....

Post a Comment

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung