Assalamu'alaikum,

Apa kabar semuanya? Semoga semua baik-baik saja.

Setelah lama tidak mengupdate isi blog ini, saya ingin membagikan informasi penting bagi para pejuang PhD yang akan membawa keluarga ke Australia.

Seperti sudah saya sampaikan di postingan sebelumnya dan juga saya bagikan di video YouTube, bahwa selain perjuangan menjalankan studi, mahasiswa PhD yang sudah berkeluarga akan banyak berkutat dengan hal-hal non-teknis, terutama soal mencukupi kehidupan yang nyaman saat sekolah sambil membawa keluarga.

Satu sisi yang jarang dibahas dan dibagikan adalah bahwa kuliah PhD sambil membawa keluarga ke luar negeri tidak bisa hanya mengandalkan uang beasiswa untuk bisa hidup 'cukup' di luar negeri. Karena uang beasiswa saja tidak akan bisa menutupi kebutuhan biaya hidup kita bersama keluarga.

Pada dasarnya, ada dua pilihan yang harus diambil: menghemat sebesar mungkin biaya hidup dan menambah penghasilan tambahan dengan kerja sampingan.

Saya sudah bagikan di posting sebelumnya bahwa penghematan terbesar yang bisa dilakukan adalah dengan mencari sewa rumah yang paling efisien—yang paling murah dan paling nyaman bagi keluarga, meskipun kadang lokasinya agak jauh dari kampus. Dengan strategi ini, penghematan bisa sangat besar, bahkan mencapai 10–20% dari total pengeluaran.

Nah, di posting ini saya ingin membagikan pos pengeluaran kedua yang bisa kita hemat dengan cara yang cerdas. Apakah pengeluaran itu? Ya, pengeluaran energi, yaitu biaya listrik dan gas. Ini adalah pengeluaran penting kedua setelah rumah. Listrik dan gas adalah penunjang kegiatan pokok yang kita butuhkan setiap hari.

Pengeluaran listrik dan gas bisa membengkak sangat besar karena hampir semua peralatan rumah tangga membutuhkan listrik. Hampir semua kompor yang disediakan oleh pemilik rumah adalah kompor listrik. Belum lagi semua rumah memakai sistem pemanas air yang juga menggunakan listrik. Juga, setiap rumah biasanya menggunakan microwave untuk menghangatkan makanan, serta berbagai perlengkapan lain yang juga membutuhkan listrik seperti setrika, rice cooker, dan lain-lain. Sehingga, menghemat listrik adalah salah satu strategi penting untuk menekan pengeluaran rumah tangga.

Selanjutnya, menghemat listrik juga memungkinkan di Australia karena di sini listrik tidak dimonopoli oleh negara seperti di Indonesia. Di Indonesia, PLN menjadi satu-satunya penyedia layanan listrik rumah tangga, meskipun listrik yang didistribusikan bisa jadi berasal dari produsen listrik swasta. Karena provider listrik ke masyarakat hanya satu di Indonesia, konsumen tidak punya pilihan atau alternatif provider lain.

Berbeda dengan Indonesia, Australia menggunakan sistem yang berbeda, di mana layanan listrik dilakukan secara terbuka dan kompetitif. Ada banyak provider listrik retail yang menyediakan layanan kepada masyarakat. Sehingga, sebagai konsumen, masyarakat di Australia memiliki kemewahan untuk memilih provider dan bisa membandingkan serta memilih antara satu provider dengan yang lain. Ini adalah peluang untuk berhemat, karena dengan adanya kompetisi antar provider, konsumen diuntungkan dengan tarif listrik yang bersaing serta berbagai program marketing dengan diskon dan keringanan yang cukup membantu.

Saya bisa bagikan bahwa dalam dua atau tiga tahun tinggal di Australia, saya sudah dua kali mengganti provider listrik. Bahkan beberapa teman ada yang sudah mengganti provider lebih dari dua kali selama tinggal di sini, tentu karena melihat ada kesempatan untuk mendapatkan tarif lebih baik dari provider lain yang menawarkan harga lebih kompetitif.

Oke, kita masuk ke intinya ya. Untuk menghemat biaya tagihan listrik di Australia, ada beberapa tips yang bisa saya bagikan:

Pertama, pilih provider listrik yang paling ekonomis dan program yang paling menarik.

Apa yang bisa Anda lakukan? Cukup ketik di Google “compare the best energy plan in Australia”, maka akan muncul banyak situs yang menawarkan jasa untuk membandingkan satu penyedia jasa listrik dengan yang lain. Ada banyak sekali situs yang bisa ditemukan di internet. Namun, harus hati-hati karena situs-situs ini bisa jadi adalah situs marketing atau broker dari perusahaan listrik tertentu. Jadi, cek dengan hati-hati.

Di Australia, pemerintah tidak hanya membuka pasar dengan memperbolehkan banyak provider untuk berkompetisi, tetapi juga melakukan edukasi untuk hemat listrik kepada warganya. Yang paling penting, pemerintah juga menyediakan situs resmi yang bisa membantu kita membandingkan produk mana yang menyediakan layanan terbaik dan termurah.

Menurut saya, lebih baik gunakan situs resmi pemerintah. Silakan cek Energy Made Easy. Di situs tersebut, kita bisa menemukan rekomendasi provider listrik termurah dan terbaik di suburb tempat kita tinggal. Pelajari komponen listrik yang ada karena itu akan berpengaruh terhadap tagihan listrik yang akan diterima.

Kedua, pilih peralatan listrik yang hemat biaya dan gunakan dengan secukupnya.

Misalnya, berhemat dengan tidak menggunakan heater saat musim dingin. Tidak seperti Indonesia, Australia memiliki musim dingin dengan suhu yang jauh lebih rendah. Di saat musim dingin, ada titik di mana kita memang butuh pemanas ruangan untuk bertahan. Tapi sebisa mungkin kurangi pemakaian heater karena biayanya cukup tinggi.

Sebagai alternatif, bisa gunakan selimut elektrik yang membantu menghangatkan tubuh dengan biaya yang lebih rendah. Juga, investasi pada pakaian musim dingin yang layak sangat membantu untuk mengurangi ketergantungan pada heater. Penghematan ini juga berlaku untuk penggunaan water heater, lampu di ruangan yang tidak terpakai, penggunaan dryer, dan peralatan lain yang menyedot listrik cukup banyak.

Toleransi tentu berbeda antara satu orang dengan yang lain, tapi dengan lebih sadar soal ini, kita bisa menghemat cukup banyak.

Ketiga, periksa apakah Anda eligible untuk mendapatkan program rebate.

Mungkin Anda tidak percaya bahwa di Australia saat ini sedang ada isu soal cost of living crisis, di mana banyak warga kesulitan bertahan hidup di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Untuk membantu meringankan beban biaya hidup, pemerintah Australia—baik federal maupun negara bagian—mengeluarkan program stimulus ekonomi berupa subsidi kepada warganya. Salah satunya adalah potongan pembayaran biaya listrik.

Jika beruntung, kita bisa mendapatkan potongan listrik. Bahkan jika rebate ini cukup besar dan menutupi biaya listrik, bisa jadi dalam beberapa periode kita tidak perlu membayar listrik sama sekali. Seperti yang terjadi pada kami dan semua warga Queensland selama paruh kedua tahun 2024, yang mendapatkan electrical rebate dari pemerintah federal dan negara bagian sebesar kurang lebih $1.300 tanpa perlu mendaftar. Jadi enak sekali—ditagih listrik tapi tidak perlu bayar karena pemerintah memberikan subsidi yang cukup besar.

Nah, itulah kira-kira beberapa pengalaman dan tips untuk menghemat listrik bagi para pejuang PhD yang membawa keluarga. Ini adalah salah satu strategi penting agar dalam proses belajar kita bisa lebih tenang karena kebutuhan dasar bisa diatur dengan lebih baik.

Semoga bermanfaat!

Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

Post a Comment

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung