Melanjutkan sekolah di paskasarjana memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga tidak banyak orang yang melanjutkan sekolah ke jenjang ini dengan menggunakan kocek sendiri. Sebagian besar mahasiswa paskasarjanada adalah penerima beasiswa. Baik itu beasiswa dari kampus, beasiswa dari korporat/tempat kerja, beasiswa dari sponsor negara atau beasiswa dari skema multilateral.
Salah satu beasiswa yang mulai banyak diminati di Indonesia adalah Stipendium Hunagricum dari pemerintah Hungaria. Dibanding penyedia beasiswa lain seperti Fulbright-AS, AAS-Australia, Stunde-Belanda, DAAD-Jerman, atau Chevening-UK, Stipendium Hungaricum termasuk beasiswa yang relatif baru.
Namun beasiswa ini sangat diminati, karena kuota beasiswa yang disediakan yang begitu banyak. Di halaman resminnya, Stipendium Hungaricum mennyampaikan bahwa setiap tahun ada 4500-5000 beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Hungaria yang diberikan kepada mahasiswa dari 70 negara di sleuruh dunia.
Banyak banget kan? Dan kabarnya jumlahnya terus meningkat setiap tahun. Untuk Indonesia sendiri memang tidak ada keterangan jelas berapa beasiswa SH yang bisa diakses, namun dilihat dari data terakhir setidaknya 100 posisi beasiswa ditawarkan setiap tahunnya.
Saya mendaftar beasiswa ini untuk keberangkatan tahun 2022 ini. Bagi yang ingin mendaftar saya share beberapa tahapan beasiswa tersebut dan pengalaman saya selama menjalani periode seleksi beasiswa ini. Silahkan dicek dibawah ini ya.
Tahapan Beasiswa Stipendium Hungaricum
Dari segi tahapan formal, kira-kira ada 8 fase yang harus kita jalani untuk mendapatkan beasiswa Stipendium Hungaricum seperti ditampilkan di gambar di atas. Jadi proses aplikasi dari sejak kita mendaftarkan aplikasi kita hingga keberangkatan ke Hungaria adalah kurang lebih 9 bulan, dari Januari hingga September.
Seperti terlihat di gambar bahwa ada 9 tahapan dalam seleksi ini. Setiap tahapan berlagsung kurang lebih selama satu bulan. Namun tentunya diluar tahapan yang dicantumkan disitu, itu ada banyak hal yang harus dipersiapkan. Sehingga pada kenyatannya, tahapan persiapan dan seleksi yang akan kita lewati tentu lebih banyak.
Saya akan share pengalaman saya dalam mendaftar untuk program doktor ke Hungaria. Untuk yang mendaftar tingkat master bisa menyesuaikan. Berdasarkan pengalaman saya mengikuti seleksi beasiswa ini, saya bisa merangkumnya menjadi beberapa fase berikut:
Fase Persiapan
Fase persiapan tentu dilakukan jauh sebelum pendaftaran beasiswa Stipendium Hungaricum dibuka. Dalam tahap ini ada beberapa hal yang perlu disiapkan terutama terkait dengan persyaratan beasiswa. Berikut saya share beberapa hal penting:
Memperbaiki CV dan Portofolio
Pastikan CV kita update dengan data-data terbaru terutama yang terkait dengan pengalaman riset, publikasi, atau kegiatan ilmiah lain. Buat sub bagian yang menjelaskan bagian tersebut supaya bagian ini bisa stand out (terlihat jelas). Pengalaman akademik menjadi penting terutama saat kita daftar untuk program doktoral. Karena bagian ini memberikan gambaran sejauh mana pengalaman kita dalam kegiatan penelitian. Untuk yang akan daftar master, bagian ini juga menambah kredibiltas kita sebagai penerima beasiswa.Menyusun Proposal Riset
Proposal riset adalah komoditas utama seorag pelamar beasiswa PhD atau pelamar Master by Riset. Karena program PhD atau Master by riset ya untuk melakukan penelitian. Dan tanpa proposal yang baik, atau yang menarik isunya tentu bisa lebih berat untuk bersaing dalam seleksi beasiswa. Proposal yang baik tentunya bisa menemukan pertanyaan riset yang relevan dan penting dengan konteks. Karena dalam beasiswa bobot proposal kita akan dinilai dengan signifikansi penelitian terhadap permasalahan yang ada di kehidupan nyata.
Menyusun Personal Statement dan Study Objective
Personal Statement dan Study Objective memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamannya adalah dua-duanya essay yang formatnya bisa berbeda-beda tidak ada bentuk yang baku. Di satu penyelenggara beasiswa essay diberikan pertanyaan, di beasiswa lain diberikan kebebasan. Perbedaannya adalah soal apa yang disampaikan. Personal Statemet biasanya lebih historis, jadi kita menyampaikan apa yang sudah kita lakukan dan mengapa layak dipertimbangkan untuk mendapatkan beasiswa.
Di essai ini kita menunjukkan reputasi dan pengalaman yang sudah kita jalankan. Sementara Study Objective lebih ke masa depan apa yang ingin dicapai, yang ingin dipelajari dan yang ingin dilakukan dari dan setelah program beasiswa yang akan kita lamar. Dua-duanya saling terkait dengan CV yang dibuat dan proposal riset yang diajukan. Dalam beberapa beasiswa personal statement bisa saja mencakup juga studi objective. Di Stipendium Hungaricum, Personal Statement jadi salah satu dokumen yang harus disubmit.
Pencarian Program
Program yang masuk dalam penawaran beasiswa Stipendium Hungaricum biasanya disepakati bersama oleh pemerintah Hungaria berdasarkan permohonan dari negara pengirim peserta. Jadi meskipun jurusan dan program di Hungaria banyak sekali, namun yang terbuka di aplikasi hanya yang menjadi kesepakatan antara Hungaria dan Indonesia. Jadi kita memang harus cek di web kampus di Hungaria dan websitenya Stipendium Hungaricum.
Hunting Supervisor
Bagi para pelamar beasiswa untuk tingkatan doktoral, biasanya disayaratkan untuk mencari supervisor sebelum mengajukan aplikasi. Karena program PhD biasanya adalah program riset yang proses studinya akan sangat tergantung dan disesuaikan dengan kebutuhan risetnya, keberadaan pembimbing atau supervisor ini wajib ada.
Ada beberapa cara untuk mendapatkan supervisor yang pas, tentunya syarat utama adalah kesesuaian antara proposal riset yang akan dikerjakan dengan kapasitas, minat dan area riset sang calon mentor / supervisor. Disini memang agak tricky ya, kita bisa cari supervisor dari proposal riset atau sebaliknya kita cari profesornya lalu buat proposal riset yang sesuai dengan minatnya.
Saya memilih opsi pertama, karena pada akhirnya riset adalah perjalanan intelektual kita sebagai pribadi dan periset yang tentunya perlu energi, passion dan ketekunan yang diperlukan dalam jangka panjang. Sehingga kita memang harus mau dan berminat untuk mendalaminya dalam jangka panjang. Kita yang harus pegang kontrol.
Nah dimana bisa dapat supervisornya? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama, yang paling umum adalah cari di website kampus yang ingin dituju. Setiap kampus di luar negeri biasanya menyajikan secara lengkap daftar faculty yang bisa dijadikan target. Dengan kemampuan browsing saya kira tidak sulit menemukan. Cara kedua, adalah dengan melihat dari publikasi yang diterbitkan, siapa saja profesor atau ahli yang berkiprah di bidang riset kita yang ada di negeri tersebut.
Untuk Hungaria ada cara yang lebih mudah adalah dengan mencari di database riset doktor yang dikumpulkan dengan baik di doktori.hu nama situsnya. Setiap project penelitian doktoral yang sudah selesai dan sedang berlangsung di Hungaria bisa dilihat di situs tersebut. Situs ini juga memberikan informasi profesor yang sedang membuka lowongan mahasiswa PhD untuk bidang tertentu.
Jadi di doktori.hu ini kita bisa cari profesor berdasarkan kajian yang sudah dilakukan, minat yang profesor cantumkan dan program yang sedang dibuka. Ataupun mencari historisitas bimbingannya yang memiliki relevansi topik dengan yang kita miliki. Ini mungkin perlu thread khusus ya. Nanti saya coba buatkan video nya.
Pada dasarnya di fase ini kita mencari supervisor yang bersedia menjadi calon pendukung proposal riset kita. Yang palign kongkrit adalah meminta surat keterangan tertulis dari beliau untuk mendukung aplikasi kita di Stipendium Hungaricum. Surat keterangan kesediaan menjadi supervisor ini yang akan kita submit di fase selanjutnya dan menjadi dasar proses seleksi di kampus yang bersangkutan.
Fase Seleksi Administrasi
Nah ini adalah fase saat pembukaan beasiswa sudah dibuka. Pada tahun 2022 ini deadline pendaftaran adalah pada 15 Januari 2022. Kemungkinan untuk tahun depan ekitar tanggal ini juga pendaftaran akan didtutup. Sehingga jika ingin daftar Stipendium Hungaricum maka akhir Desember sebagian besar persayaratan utama harus sudah disiapkan.
Dalam fase seleksi administrasi ini akan ada beberapa hal yang perlu di lakukan:
Pemenuhan Persyaratan Administrasi
Secara adaministrasi ada beberapa persyaratan yang harus disiapkan untuk pendaftaran beasiswa Stipendium Hungaricum. Beberapa hal yang harus diisi adalah :- Form aplikasi online di situs https://apply.stipendiumhungaricum.hu/ di dalam aplikasi online ini pada dasarnya kita diminta untuk mengisi fakta dan data yang biasa dicantumkan dalam Curriculum Vitae. Adapun data yang akan diminta adalah pilihan program beserta prioritas (pilihan 1 dan 2), rencana studi, data diri (profil), alamat dan kontak, korespondensi, latar belakang pendidikan, histori beasiswa, bukti kemampuan bahasa, pengalaman kerja, aktifitas, tempat tinggal, motivasi belajar, hingga beberapa dokumen pendukung.
- Kita juga perlu mengupload dokumen pendukung yaitu :
- Pernyataan dukungan dari supervisor
- Bukti Kemampuan bahasa (Sertifikat IELTS/TOEFL ITP)
- Transkrip S1 atau S2 (dalam bahasa inggris atau yang diterjemahkan)
- Passport
- Ijazah S1 atau S2
- Proposal Riset
- Surat Rekomendasi (dari 2 orang)
- Bukti tes kesehatan
Semua persyaratan ini harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum aplikasi disubmit. Ada beberapa dokumen yang bisa disusulkan semisal pernyataan supervisor dan bukti kesehatan. Dua dokumen ini bisa disusulkan setelah aplikasi disubmit, artinyna memang kita bisa lolos tahap administrasi sekalipun dua dokumen ini belum diupload. Namun saya menyarankan untuk melengkapi keduanya saat kita upload supaya persiapan kita bisa lebih matang.
Jika semua persayaratan terpenuhi, maka aplikasi bisa disubmit dan akan diperiksa kelayakannya oleh Tempus Public Foundation. Jika semua lolos maka kandidat yang lolos seleksi administrasi akan mendapatkan balasan bahwa aplikasi sudah lolos tahap administrasi.
Setelah disubmit dan dinyarakan lulus seleksi administrasi, namun tahap seleksi administrasi sebetulnya belum selesai. Karena kandidat yang lolos ini akan dipilih oleh sending partners yaitu lembaga yang mewakili negara pengirim untuk seleksi Stipendium Hungaricum. Di Indonesia, lembaga yang menyeleksi adalah Dirjen Dikti Kemendikbud.
Kandidat yang lolos akan dipilih berdasarkan program dan tujuan yang menjadi prioritas Kemendikbud. Jika lolos dan dipilih maka yang tersisa akan dikirim ke Tempus Public Foundation untuk mengikuti seleksi selanjutnya yaitu proses administrasi dan seleksi di kampus tujuan.
Fase Wawancara dengan Kampus
Jika sudah lolos di seleksi kemendibud maka sekarang kita sudah mulai proses formal dengan kampus. Proses ini biasanya terdiri dari melengkapi syarat tambahan dari kampus dan wawancara dengan pihak penerimaan mahasiswa yang ada di kampus. Bisa jadi ada tambahan proses lain tergantung kampus yang menjadi tujuan.
Ada beberapa kandidat yang harus mengikuti ujian secara tertulis sebagai bagian dari proses seleksi di kampus tujuan. Saya sendiri harus melengkapi dengan membuat SKCK atau surat keterangan kelakuan baik yang diminta oleh salah satu kampus tujuan saya yaitu National University of Public Service.
Wawancara Dengan Kampus Tujuan
Proses wawancara dengan kampus tujuan biasanya diatur oleh kampus masing-masing. Jadi kampus akan menerima daftar calon mahasiswa yang mendaftar ke kampusnya dan mengatur waktu wawancara secara langsung. Biasanya proses wawancara dilakukan secara berjenjang, artinya jika kita menyatakan memiliki dua pilihan kampus sebagai tujuan studi, maka kampus pilihan pertama yang akan mengatur jadawal duluan. Setelah itu baru kampus pilihan kedua.
Nah lalu bagaimana format wawancaranya?
Tentu di masa pandemi dan karena yang mewawancarai adalah kampus tujuan yang ada di Hungaria, maka proses wawancara akan berbeda antara satu kampus dengan yang lain. Setidaknya ada tiga pola wawancara yang biasa dilakukan.
Pertama, kandidat akan diwawancarai oleh calon supervisor dan komite dari sekolah paskasarjana di kampus tersebut. Jadi yang mewawancara ada calon supervisor yang sudah pernah komunikasi dengan kita ditambah dengan profesor lain sebagai anggota komite seleksi.
Kedua, wawancara dilakukan oleh komite seleksi tanpa ada supervisor kita sendiri. Sehingga mungkin wawancara benar-benar dilakukan oleh komite independen yang menilai kita dan proposal yang akan dikerjakan secara lebih netral.
Ketiga, wawancara dilakukan oleh calon supervisor didampingi oleh komite admisi di kampus. Artinya yang terakhir ini komite admisi ingin mendapatkan proses formal dari komunikasi yang seharusnya memang sudah kita lakukan secara langsugn dengan calon supervisor.
Untuk kasus saya, saya mengalami pola pertama dan kedua. Saya mendaftar pilihan pertama di National University of Public Service yang melakukan wawancara oleh komite Independen, tanpa ada supervisor saya.
Sementa di kampus pilihan kedua di University of Szeged, saya diwawancara oleh calon supervisor dengan dihadiri oleh komite independen. Saya kira format yang manapun oke saja, selama kita sudah siap dengan bahan-bahan yang akan disampaikan.
Lalu apa pertanyaan yang ditanyakan saat wawancara?
Seperti wawancara beasiswa pada umumnya, proses ini adalah proses klarifikasi dan pendalaman dari berbagai dokumen yang sudah kita sampaikan di dalam aplikasi. Sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diberikan seputar CV, proposal riset, pengalaman kuliah sebelumnya dan pengalaman riset, serta histori pekerjaan.
Ketika wawancara di kampus pilihan pertama, komite seleksi mempersilahkan saya menyampaikan pengantar terkait diri, kemudian menjelaskan proposal riset. Ada beberapa pertanyaan susulan yang disampaikan oleh pewawancara yaitu apa metode yang akan digunakan? apa data yang akan dipakai? bagaimana mendapatkan data yang dibutuhkan? mengapa riset ini penting? akankah hasilnya bermanfaat dan akan diterima oleh negara yang menjadi lokus penelitian? dan apakah ada kesulitan yang diantisipasi dalam riset yang akan dilakukan?
Proses wawancara berjalan sangat produktif dan bersahabat. Para profesor yang mewawancara betul-betul bertanya pertanyaan yang sangat penting menurut kapasitas mereka. Lama wawancara biasanya tergantung pada ketertarikan mereka pada riset kita. Jadi kalo agak lama justru bagus karena artinya mereka tertartik dengan isu yang diangkat. Meskipun begitu waktunya relatif singkat antara 10-15 menit. Ada saja yang lebih lama, hingga 20-25 menit dan itu sudah sangat panjang sekali.
Fase Pengumumaan Hasil
Nah setelah wawancara dengan kampus akan ada tiga hasil yang bisa kita dapatkan. Pertama adalah Rejected, artinya kampus tidak bisa menerima kita sebagai calon mahasiswa. Ini memang skenario paling tidak kita inginkan. Namun bagi yang mendapatkan jawaban ini, tidak perlu berkecil hati, tahun depan mari kita coba lagi. Kita coba sampai cukup satu pintu saja terbuka menerima aplikasi kita. Jangan menyerah!!!Skenario kedua adalah conditionally acceptable. Artinya kita bisa diterima oleh kampus tujuan namun ada yang perlu diklarifikasi atau ditambaah. Misalnya ada syarat yang tidak cukup seperti persyaratan kemampuan bahasa yang kurang memadai, bukti ijazah yang tidak lengkap atau syarat administrasi lain. Jika yang mendapatkan jawaban ini jangan khawatir, perlu sedikit effort lagi saja maka aplikasi kita bisa diterima secara penuh.
Nah skenario ketiga adalah yang terbaik, yaitu acceptable. Diterima tanpa syarat, sehingga jika sudah dapat jawaban ini kita hanya butuh sponsor saja untuk memulai kuliah. Artinya kita hanya perlu keputusan dari Tempus Public Foundation untuk bisa menjadi mahasiswa S2 atau S3 dengan beasiswa Stipendium Hungaricum. Dan jika ada dua kampus yang menerima, maka sebagai kandidat nanti kita bisa memilih apakah pilih pilihan 1 atau pilihan 2.
Saya sendiri mendapatkan skenario kedua dan ketiga dari dua kampus yang saya bidik. Sehingga saya tinggal menunggu final stage saja.
Apakah Tempus akan memberikan saya satu kuota beasiswa Stipendium Hungaricum atau tidak?
Nah untuk pertanyaan terakhir ini, saya belum bisa jawab karena pengalaman saya belum sampai kesitu. In sya Allah nanti bulan Juli akhir atau bulan Agustus saya akan update isi blog ini untuk memasukkan jawaban dari pertanyaan terakhir.
Untuk saat ini, ini pengalaman yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat. Terus berusaha ya! sampai berhasil!
Post a Comment
Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung