Penyebaran tembakau ke seluruh penjuru dunia dilakukan oleh para penjajah eropa. Pada abad 16 penjajah eropa mulai bersinggungan dengan kebiasaan merokok bangsa asli Amerika saat mereka berlayar ke benua Amerika.

Dalam satu sumber dikatakan bahwa Penjajah eropa yang pertama kali menemukan tembakau adalah Cristopher Columbus pada tahun 1642, pada saat berlayar ke san Salvador di perairan Caribbia. Karena dianggap titisan dewa, saat itu Columbus dihadiahi beberapa macam barang berharga oleh penduduk setempat, termasuk mata tombak, buah-buahan dan juga daun kering yang kemudian baru diketahui bahwa daun tersebut adalah daun tembakau. Namun waktu itu bangsa Eropa tidak mengenal untuk apa daun Tembakau, sehingga Columbus tidak menggap penting dan dalam pelayaran pulang tembakau kering tersebut ia buang ke tengah laut.

Pada tahun yang sama salah seorang Pelayar dari Spanyol bernama Rodrigo de Jerez juga sampai di daratan amerika tepatnya di Cuba. Jerez melihat penduduk setempat merokok dan kemudian mencobanya. Kebiasaan merokok ini kemudian ia bawa ke Eropa. Pada saat itu masyarakat eropa belum mengenal kebiasaan merokok. Bahkan dalam satu kisah disebutkan bahwa Jerez dianggap sebagai orang yang kesurupan karena saat merokok ia mengeluarkan asap dari hidung dan mulutnya. Bahkan karena perbuatan itu (merokok) Jerez dipenjara hingga 7 tahun.

Namun ternyata kebiasaan merokok terus menyebar dan banyak dilakukan oleh bangsa eropa. Pada saat Jerez dibebaskan di penjara, kebiasaan merokok semakin tersebar di kalangan penduduk Spanyol. Karena sifatnya yang adiktif, kebiasaan merokok dengan cepat menyebar di kalangan penduduk eropa. Penyebaran yang massif kemudian juga meningkatnya nilai ekonomis dari daun tembakau. Kecanduan menyebabkan kebutuhan tembakau terus meningkat dan secara perlahan sisi ekonomis tembakau semakin meningkat. Hingga pada abad 17 dan 18 masehi Tembakau kemudian dipercaya sebagai “cash crop” atau tanaman yang mendatangkan uang. Di Indonesia, Tembakau disebut sebagai ‘Emas Hijau’.

Karena sisi ekonomisnya ini, para penjajah eropa kemudian berlomba-lomba untuk menanam tembakau. Spanyol, Protugis menanam Tembakau secara massif di wilayahnya. Bahkan para bangsa penjajah kemudian memberlakukan system ‘Tanam Paksa” di daerah jajahannya di Amerika. Virginia adalah salah satu contoh koloni bangsa Eropa yang menjadi pusat penanaman tembakau. Hingga sekarang kita mengenal istilah Tembakau Virginia.

Spanyol, Inggris, Potugal berlomba dan saling bersaing dalam pertanian dan perdagangan tembakau. Perlahan tapi pasti daun tembakau kemudian mulai dijadikan sebagai salah satu sumber pemasukkan Negara. Tembakau berkembang menjadi salah satu komoditas andalan dalam mengumpulkan pundi-pundi bagi Negara. Untuk memastikan Negara mendapatkan keuntungan dari tata niaga tembakau, maka banyak Negara yang menerapkan system perdagangan monopoli yang memastikan tembakau dan perdagangannya dikuasai oleh Negara. Inilah yang terjadi di Sepanyol, Portugis dan beberapa Negara lainnya. Hingga saat ini monopoli tembakau masih berlaku di beberapa Negara seperti di China dan Thailand. Di dua Negara ini, pertanian dan perdagangan tembakau dikuasai oleh Negara.

Karena sisi ekonomisnya pula maka upaya untuk mengerem konsumsi tembakau di masyarakat menjadi sedikit terkendala dan tersilaukan oleh keuntungan secara keuangan. Di satu sisi tembakau selalu diolah menjadi rokok yang menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan, namun disisi lain tembakau selalu digunakan sumber keuntungan oleh Negara. Sehingga seringkali kondisi ini yang digunakan oleh pihak industri tembakau untuk membuat gundah gulana dan kegalauan dalam upaya mengendalikan Tembakau.

sumber gambar dari sini

Post a Comment

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung