Tanggal 7 Oktober 2022 saya berangkat ke Gold Coast untuk memulai perjalanan akademik menjadi mahasiswa PhD setidaknya sampai tahun 2026. 

Pertama kali yang dilakuan tentunya aklimatisasi dengan kota, sederhananya penjelajahan seperti apa sih Gold Coast ini. Kedua tentunya laporan ke Pembimbing untuk diskusi awal dan menyamakan persepsi. Jadi saya habiskan untuk mencoba memahami bagaimana kota Gold Coast berjalan dan bagaimana saya bertahan di masa-masa awal. 

Saya termasuk yang beruntung karena dapat tempat tinggal sementara yang nyaman dengan ibu kos orang Indonesia. Teman-teman sekost juga ada yang sama-sama memulai PhD beberapa bulan lalu, sehingga tidak kehilangan teman diskusi. Saya juga diterima dengan baik oleh komunitas akademik GU yang dari Indonesia, yang membantu penyesuaian sejak awal. Bahkan, saya yakin tidak semua orang mendapatkannya, di hari pertama setelah saya datang saya diajak ikut rombongan PHD mahasiswa AFE (Accounting,  Finance dan Economy) untuk tamasya ke Taman Nasional Springbrook. 

Sejauh ini semua hal awal sudah saya lewati, dari sejak mengurus kartu mahasiswa, membuat rekening dan nomor hp lokal, hingga keliling tipis-tipis kota Gold Coast pake sepeda, bis, tram, jalan kaki atau nebeng mobil orang. Saya juga sempat berkunjung ke beberapa area Gold Coast yang selama ini biasa saya kepoin pake Google Maps, seperti kawasan Labrador, Soutport, Arundel, Biggera Waters, Parkwood, Molendinar hingga Surfer Paradise dan Broadwater. Sempat juga cek SDN Labrador dan Southport. Rasanya saya membuka lembaran perjalanan PhD ini dengan sangat baik. 

Satu saja yang bikin galau adalah sulitnya mencari rumah untuk keluarga. Sudah berpuluh rumah dicek dan diinspeksi, lalu kemudian saya ajukan permohonan ngontrak, tapi tak ada satupun yang jebol. Ngontrak rumah di Gold Coast dan Queensland di saat ini memang agak horor. Bukan saja mahasiswa internasional yang kesulitan, pun penduduk lokal juga banyak yang mengeluh sulit cari tempat tinggal. 

Banjirnya orang-orang luar QLD yang masuk, border yang baru buka, plus bayang-bayang resesi ekonomi memang membuat demand perumahan di Gold Coast naik tinggi. Tidak saja menjadi tantangan dalam hal supply nya namun juga harganya naik gila-gilaan. Seminggu ini itu yang utama bikin stres, juga membuat tak selembar paper pun yang sempat dibuka. 

Semoga sebelum Desember kalo bisa secepatnya bisa dapat rumah yang cocok. Supaya tenang dan mulai mencicipi inti dari perjalanan PhD ini. Belajar, Riset dan Halan-halan. Hehehe

Post a Comment

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung