"How old are you?"
"Just guess how old am I?"
"22!"

aku pengen ketawa, emang aku keliatan masih 22 tahun ya? syukurlah, berarti masih terlihat awet muda. Dua jam yang lalu aku nganter bule asal liverpool temennya Chandra ke pasar festival. Ga nyangka kalo pas nanya umur, dia masih nyangka aku 22 tahun. Jadi inget kejadian tahun lalu pas ikut pertukaran pemuda ke Aussie. Salah seorang ibu diri Christian Ecumenical Churces di Melbourne pernah bilang "You are so baby!" karena memang aku anggota rombongan paling muda. Tapi so baby, come on please mam. Emangnya aku brondong kukus?



Satu hikmah yang segera terbersit di benakku, bersyukurlah jadi orang Indonesia yang hidup di negara tropis kayak gini. Kita jadi awet muda. Aku nggak ngerti apa penyebabnya, mungkin kita lebih mendapat sinar matahari yang cukup dibanding mereka yang hidup di belahan dunia lain yang jauh dari Khat al-Istiwa. Memang kalo diperhatikan orang barat lebih mudah keliatan ttua dibanding aku. Temennya teh herni yang lain yang namanya Kate yang baru umur katanya 18 tahun, kalo baru kenal nampak seperti pemudi umur 25 tahun. Katanya penuaan dini itu terjadi karena radikal bebas dan UV yang terlalu banyak kena ke kulit kita. Makanya ada informasi kalo kulit yang sering diberi pelembab akan nampak lebih muda 10 tahun dibanding kulit yang jarang diberi pelembab.

Keliahatan lebih muda, atau awet muda memang dambaan banyak orang. Inilah yang dijadikan celah para penjual kosmetik untuk melariskan dagangan pelembab mereka. Banyak sekali perawatan wajah, kulit, kaki yang disuguhkan. Dari mulai Creambath, facial, luluran, spa, manicure dan padicure semuanya menjadi pilihan yang selalu diminati ornag agar bisa tampak lebih muda. Ini tidak lepas dari propaganda iklan yang mengimajikan bahwa kulit halus, putih, fresh adalah dambaan setiap orang.

Namun percayalah hal materil seperti itu mungkin perlu diperhatikan, tapi jangan terlalu menjadi pikiran. Karena tua itu pasti! So, kulit halus, lembut, wajah muda, dan penampilan keren yang fresh tidak akan bisa kita pertahankan terlalu lama. Pada waktunya kita ga bisa melawan umur. Kulit pasti berkerut, ga kencang dan penuaan adalah sunnatullah. Ga ada yang abadi. Namun apakah penuaan itu bisa kita pertanggungjawabkan?

Artinya saat usia bertambah, fisik mulai menurun, daya pikir melemah apakah kita bertambah dewasa bertambah bijaksana dan bertambah berpengalaman? waktu pasti berlalu dan kesempatan tidak akan pernah datang lagi dua kali dalam bentuk yang sama. Maka belajar memaknai sebuah kejadian adalah harus agar kita tidak saja bertambah tua secara fisik namun juga bertambah matang secara psikis. Segala kejadian adalah wahana yang sangat penting untuk kita semua belajar!

So pilih mana? menjadi tambah tua tapi tetep ga dewasa? atau berusaha menjadi lebih dewasa mendahului usia kita?

Aku pilih dewasa tapi tetep keliatan muda!

Post a Comment

  1. hmmm... kayaknya emang itu kebiasaan para orang asing deh kang, suka berasumsi orang asia lebih muda dari umurnya. soalnya kan mereka boros mukanya hyahahahahahaha..

    ReplyDelete
  2. hehe.. waktu kopdar ada yang nyangka saya masih SMA padahal udah 20 tahun sekarang malah 21 tahun.. tapi emang belon dewasa.. masih manja.. hehehe

    ReplyDelete

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung