Berawal dari sebuah sesi di Taruna Melati Utama di Bandung yang menghadirkan Irwan Ahmet, ahli desain dan designer kontemporer yang menyatakan bahwa logo IRM yang ada waktu itu kaku dan tidak organik. Ia mencontohkan banyak logo lain yang lebih fresh dan sangat menarik karena sesuai dengan konteks saat ini. Begitu pula logo IPM yang ada adalah hasil karya generasi tahun 70 yang mungkin konteks zamannya sudah berbeda.

Kedua yang mendorong adalah perubahan banyak logo klub sepakbola top di dunia. Saya memperhatikan paling tidak ada dua klub yang mengubah logonya yaitu Juventus dan Arsenal. Kedua klub ini mengubah logonya menjadi lebih fresh dan kekinian dengan tetap tidak mengubah rasa asli dari logo itu. Juventus dan Arsenal memperhankan warna dominasi hitam dan putih atau merah dan bentuk logo yang agak segitiga. Namun dengan beberapa sentuhan tertuama di bagian pinggir logo itu, kedua logo klub itu menjadi lebih fresh.

Nah dilandasi dua pemikiran ini, waktu itu saya pernah ngotak-atik logo IPM. Setelah belajar photosop dan corel draw dari Bob Febrian dan ngulik-ngulik sendiri saya memberanikan diri bereksperimen dengan logo IPM. Dan logo diatas yang dihasilkan, ini masih mempertahankan logo lama tapi dengan sentuhan sedikit di bagian pinggir. Logo ini mencoba mangakomodasi garis-garis dasar logo lama. Tapi bagian pinggir dibuat lebih smooth.

Ini memang bukan logo resmi dan juga tidak sempat menjadi pembahasan di muktamar IPM. Tapi setelah beberapa lama banyak juga yang suka. Jadi bagaimana menurut anda?

Post a Comment

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung