Dlaam 20 tahun terahkir barangkali tidak ada peristiwa naas yang paling membelah dan merugikan umat beragama di AS dan di dunia selain tragedi serangan teror 11 September 2001. Kejadian itu sudah memporak-porandakan berbagai upaya dialog antar umat beragama yang sudah disusun dan ditenun oleh banyak tokok bertahun-tahun lamanya.
Peristiwa teror itu mengancam stabilitas keamanan di AS khususnya dan berbagai belahan dunia. Perang melawan teror telah menimbulkan banyak korban, bahkan lebih banyak dari korban dari penyebab teror itu sendiri. Tragedi itu juga mengubah dan memberi wajah baru bagi umat beragam (terutama islam) yang bagi sebagian orang mencapnya sebagai agama teror. Di banyak belahan bumi, terjadi persekusi, intimidasi bahkan penganiayaan terhadap umat Islam. Mesjid di bakar, deportasi, hingga invasi militer yang berujung kepada konflik dan krisis kemanusiaan. Hingga kini puing dan sisa dari daya rusak peristiwa itu masih ada dan menganga di banyak bangsa dan persona.

Namun disisi lain, ada gerakan lain juga yang muncul sebagai antitesis dari narasi teror ini. Banyak kelompok beragama justru berkonsolidasi saling mendukung dan menguatkan. Muslim, Kristen, Katolik, Yahudi, Buddha, Hindu dan kelompok agama lain justru semakin tertantang untuk melakukan dialog dan saling memahami satu lain. Bagi sebagian orang upaya ini menimbulkan kecurigaan dan ketakutan karena khawatir dialog akan mengikis diri dan identitas masing-masing. Namun tidak bagi sebagian besar lain yang meyakini dialog akan semakin mempererat ko-eksistensi, menambah kekuatan dan mendekatkan kepada harmoni.


Interfaith Peace Walk, Athens, OH 2018

Narasi terakhir yang dipilih oleh komunitas keagamaan dan tokoh masyarakat di Athens, Ohio. Mereka mengadakan acara rutin nan simbolik yang disebut dengan interfaith peace walk. Kegiatannya sederhana, penduduk Athens dan sekitarnya, beserta mahasiswa OU melakukan parade kemanusiaan untuk menyebarkan pesan kedamaian yang ada di semua agama. Diawali dengan orasi peneguhan kedamaian, mereka berjalan menyusuri rumah ibadah di Athens, di mulai dari Gerjea Kristen Episcopal di tengah kampus OU, menuju tengah dan pusat kampus, menyusuri jalan utama Courts Street untuk melintas di pusat balai kota.

Kemudian rombongan ini menuju Hillel OU, pusat kegiatan bagi komunitas Yahudi di kota ini.  Dengan disambut sepatatah dua patah kata dari perwakilan komunitas Yahudi. Kemudian parade berlanjut melewati Gereja Katolik St Paul untuk menyusuri Stimson Avenue. Disambut dengan hangat dua gereja lain di sepanjang jalan itu untuk kemudian berbelok ke kanan kembal menuju arah kampus OU. Tempat pemberhentian terakhir adalah Islamic Center Athens yang dipungkas dengan sambutan dari komunitas muslim dan ramah tamah.

Kegiatan simbolis seperti ini penting untuk umat beragama dan masyarakat sekitar untuk mempromosikan inklusifitas dan perdamaian. Bahkan acara ini lebih penting lagi bagi komunitas muslim, terutama beberapa tahun setelah kejadian tragedi itu berlangsung, dimana mereka mendapatkan diskriminasi dan alienasi. Kegiatan serupa ini menjadi shelter dan penguat bagi masyarakat untuk tetap hidup dalam harmoni.

Tahun ini adalah peringatan tahun ke-15 komunitas Athens memperingati parade perjalanan damai memperingati tragedi ini. Hal yang berbeda dari sambutan para pembicara adalah kekhawatiran yang mendalam bahwa masa-masa suram perepecahan laten ini juga kembali mengemuka dengan menguatnya konservatifisme dan politik identitas di banyak negara, termasuk di AS sendiri.

Namun tentunya kita harus optimis, karena dialog dan kegiatan seperti ini adalah project sepanjang hayat. Tidak akan selesai namun progress akan selalu ada. Hal ini juga yang diykini oleh para tokoh agama yang mendorong dialog serupa, seperti yang dilakukan oleh kelompok Interfaith Amigos beberapa waktu yang lalu.

Satu hal yang harus selalu kita yakini, bahwa agama harus didudukkan pada posisi mulianya sebagai sumber inspirasi dan sumber nilai dan moral untuk kebaikan umat manusia. Bukan untuk memecah belah, meneror, menyakiti dan menimbulkan kerusakan di muka bumi ini.

Bersama kita bisa...

baca juga
Interfaith Amigos Persaudaraan Antar Manusia dari Tiga Tradisi Agama

Post a Comment

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung