Power tends to Corrupt
Lagi-lagi berita buruk muncuk berkaitan dengan dunia politik di negara kita. Sudah beberapa orang anggota dewan yang seharsunya menjadi panutan karena ia adalah tokoh masayarakat harus tanggal martabat karena kasus suap atau korupsi. Berbagai kejadian bertubi-tubi ini membuat kosakata 'politik' semakin buruk rupa dan tidak nyaman terdengar di telinga. Kata politik mengalami peyorasi berulangkali karena realitas yang ditemukan dekat dengan kata itu selalu tiada menyenangkan. Konotasi kata politik menjadi kata yang bagi sebagian orang sangat jelek dan memuakkan. Sehingga hal ini membuat masayarakat merasa muak berhubungan dan antipati terhadap politik.



Hal ini tentunya sangat tidak menguntungkan. Karena bagaimanapun politik itu bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Politik itu penting dan mungkin sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Seingatku aku pernah ingat kalau manusia itu dikenal juga sebagai homo socius dan zoon politicon. Wikipedia mengartikan politik sebagai proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. betapa dari pengertian politik sebetulnya sangat penting karena berkaitan dengan pembuatan keputusan yang tentu akan berimbas pada kehidupan orang banyak.

Lebih lanjut wikipedia menulis politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:

* politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
* politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
* politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
* politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.

Politik adalah dimensi yang bisa menjadi buruk sekaligus menjadi baik karena disana ada kepentingan orang banyak. Politik adalah sarana untuk berkhidmat dan dalam waktu bersamaan juga untuk berkhianat kepada orang banyak. Karena ia bisa digunakan untuk kedua-duanya tergantung kepada komitmen moral dan kemaslahatan yang dihasilkan. Menjadi politisi sejati artinya menghibahkan waktu dan pikiran untuk memikirkan dan mengusahakan kebaikan orang banyak. Politisi bisa menjadi dewi fortuna sang dwa penolong dan juga bisa menjadi orang yang paling banyak berbohong dan menyengsarakan orang banyak.

Dan kita tidak mesti apatis terhadap politik. Semua kita harus tahu dan mengerti bagaiamana perkembangan politik di sekitar kita. Karena apatisme dan ketidakacuhan pada akhirnya hanya akan memposisikan kita sebagai korban. Berpolitik itu harus dan wajib. Namun cara dan bagaiaman melakukannya itu yang harus menjadi kajian lebih lanjut.

Maka kalo mo jadi politisi atau bermain ke ranah politik praktis bersiaplah, karena anda sejatinya memilih jalan hidup sunyi untuk menghibahkan diri kepada kebaikan kehidupan banyak orang. Namun jika anda merasa tidak bisa berbuat seperti itu, mending dipikir-pikir dulu dan jangan sampai anda mendapat kutukan dari konstituen dan orang banyak. JAdilah Politis, tapi yang amanah, bermartabat, cerdas, kompeten, dan berpihak pada rakyat. Jangan seenaknya dan mengorbankan rakyat. Jadi wakil rakyat kok coba-cob!.

Post a Comment

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung