Apa yang dicari oleh manusia dalam kehidupan? Ini adalah pertanyaan abadi yang akan selalu berakhir dengan tanda tanya. Manusia hidup dalam pencarian makna. Siapapun dia, setiap orang selalu mencari apa arti dirinya? arti hidupnya dan apa yang harus dilakukan agar menemukan eksistensi hidup di dunia yang fana ini.

Sebagian mencarinya dalam kesenangan. Arti hidup adalah canda dan tawa. Having Fun itulah yang dilakukan. Setiap detik kehidupan selalu diarahkan untuk mencapai keceriaan dan canda tawa. Hidup adalah untuk dinikmati. Siapa tahu kita akan hidup di alam yang akan datang. Hidup itu hanya sekali! Maka waktu di dunia adalah untuk bersenang-senang. Kalopun nanti ada kehidupan yang lain di masa yang akan datang maka kita tidak akan menyesal. Karena sudah merasakan kesenangan di dunia. So, buat apa hidup dibikin susah. Rugi kalo hidup susah.
Bagi orang-orang ini kesuksesan dalam menjalankan hidup adalah sebanyak apa kita memperoleh kesenangan! Maka yang dicari adalah keadaan dimana bisa membuat kita senang. Harta yang melimpah, paras cantik nan rupawan, kekayaan menjadi tujuan untuk mendapatkan kesenangan dalam hidup.

Namun saat manusia hidup pas-pasan, ia ingin mendapatkan uang yang banyak. Dia menyangka uang yang banyak itu bisa memberikan dia kesenangan yang berlimpah. What money can't buy? Ga ada kesenangan di dunia ini yang tidak bisa didapatkan dengan uang!

Namun anggapannya salah. Karena kelimpahan materi ternyata tak kunjung membuat dia mendapatkan segala kesenangan. Ia tidak bahagia. Apa yang salah? bergelimpang harta tidak membuat dia bahagia! Ia masih merasa kesepian.

Akhirnya ia mencari hal lain untuk mendapatkan kesenangan. Ia mulai mencari apa yang bisa menghindarkan ia dari kesepian. Akhirnya dicarilah pasangan-pasangan yang cantik rupawan. Ia berpikir jika memiliki keindahan ia akan sempurna dan mendapatkan kebahagiaan. Namun lagi-lagi ia salah. Ternyata keelokan fisik tak kunjung jua memberi kebahagiaan hakiki. Ia masih penasaran dan ingin terus mencari.

Ternyata harta berlimpah dan paras cantik rupawan tidak jua membuat dia bahagia. Karena denga kedua itu ia hanya bisa mendapatkan kesenangan pribadi. Ia ingin mempunyai pengaruh. Ingin bisa menentukan kehidupan orang lain. Ingin orang lain bergantung dan menghormati dirinya. Akhirnya ia mulai mencari kekuasaan. Dengan kekuasaan ia bisa menentukan kehidupan orang banyak. Dengan kekuasaan ia bisa mengatur sana sini dan dielu-elukan dimana-mana. Dia menjadi terkenal dan diharapkan orang banyak.

Namun ternyata menjadi orang yang memiliki kuasa ternyata tidak mengenekan juga. Kemana-mana diperhatikan orang. Ia kehilangan privasi. Segala kehidpannya menjadi milik publik. Dari mulai latar belakang keluarga hingga nomor sepatu selalu menjadi sumber keingintahuan orang banyak. Karena orang banyak memiliki kepentingan kepada dirinya. Waktunya pun kini dituntut untuk dibagi bagi memikirkan kepentingan umum. Ternyata ia tersadar bahwa harta, dan paras rupawan juga kekuasaan tidak pula memberi ia kebahagiaan hakiki.

Ia terus mencari apa yang menjadi kekurangan manusia ? Selain harta, Wajah rupawan dan kekuasaan ternyata ada satu hal yang belum ia miliki. Yaitu ilmu. Akhirnya ia mencari ilmu dengan sekuat tenaga. Kemanapun sumber ilmu dikejar. Ia tenggelam dalam tumpukan buku dan mencari dalam berbagai forum diskusi. Setiap pengetahuan yang dikuasai selalu memberikan ekstase, kepuasaan yang menggairahkan.

Kini setelah mendapat harta, fisik dan kekuasaan dan ilmu ternyata ia masih merasa hampa. Karena hatra hanya membuat ia hidup dalam ketidak tenangan takut kehilangan, Wajah rupawan membuat ia hidup dengan rasa penuh ketidaksempurnaan dan ilmu hanya memberi kepuasaan sesaat tanpa banyak memebri manfaat bagi orang banyak, dan kekuasaan hanya membuat dia merasa sekedar menjadi pujaan.

Setelah begitu jauh melangkah akhirnya ia sadar bahwa yang selama ini ia cari adalah kebahagiaan. Kebahagiaan yang sangat subjektif, dan abstrak. Entah apa yang harus dilakukan lagi? Dan ternyata kebahagiaan itu selalu ada selama ini tanpa disadari. Kebahagiaan itu selalu muncul saat ia bisa mengubah hidup orang lain. Saat ia menggunakan semua anugerah baik itu kekayaan, kerupawanan, ilmu dan kekuasaan bukan sekedar untuk dirinya sendiri. Tapi juga untuk kebahagiaan orang lain.

Post a Comment

Thanks to visit my blog
Terima kasih sudah berkunjung